Jakarta
(ANTARA News) – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
mengembangkan minuman kesehatan yang mengandung beta-glucan dari jamur
yang berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh (imonumodulasi) dan
meningkatkan stamina dan kebugaran tubuh.
“Khasiat lain dari
ekstrak beta-glucan dari jamur adalah antikolesterol, antihipertensi,
antitumor, antikanker, antivirus, antialergi, hingga antidiabetes,” kata
peneliti jamur BPPT Prof Netty Widyastuti MSi pada diskusi tentang
jamur di Jakarta, Selasa.
Ekstraksi tersebut berasal dari jamur
basidiomycota di antaranya jamur tiram (Pleurotus ostreatus), jamur
shitake (Lentinus edodes), jamur merang (Volavariela volvacea) dan jamur
kuping (Auricularia sp).
“Jadi ekstrak beta-glucan tersebut
dicampurkan dengan ekstrak buah misalnya jeruk nipis yang juga
mengandung vitamin C, vitamin A dan B kompleks serta banyak nutrisi
seperti kalsium, fosfor, potasium, magnesium, besi, sodium hingga seng,”
katanya.
Dikatakan Netty, saat ini masyarakat belum banyak
mengetahui tentang kehebatan jamur pangan (edible mushroom) karena jamur
masih dianggap seperti sayuran biasa.
Padahal jamur selain
memiliki kandungan gizi lengkap, juga mengandung sejumlah senyawa kimia
khas dalam jumlah memadai yang secara fungsional dapat meningkatkan daya
tahan tubuh dan menyembuhkan penyakit tertentu, misalnya kandungan
polisakarida dalam bentuk beta-glucan.
Sementara itu, petani
jamur yang menjadi mitra BPPT, Triono mengatakan, jamur selain
mengandung banyak gizi, budidayanya mudah, sumber bahan baku mudah, juga
memiliki peluang pasar tinggi karena murah dibanding daging.
“Jamur itu produktivitasnya tinggi dibanding tanaman lain yakni mencapai
40 kg per m2 lahan, bahan bakunya limbah organik atau baglog yang
berisi gergajian kayu dan batu kapur halus yang mudah dibuat atau
dibeli,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pembudidaya
Jamur Indonesia (APJI) Krisna Rubowo mengatakan, produk jamur nasional
sekarang ini hanya sekitar 1 juta ton per tahun, yang produknya anjlok
sejak 2001 ketika jamur China mulai menyerbu Indonesia.
“Produk
jamur China sebesar 12 juta ton atau 70 persen produk jamur dunia dimana
50 persen diekspor le luar negeri dengan harga sangat murah. Pemerintah
seharusnya kembali menggalakkan jamur lokal karena jamur terbukti
bernutrisi tinggi,” katanya.
Saat ini total pasar dunia dari
jamur pangan mencapai 28-30 miliar dolar AS dan produk turunan jamur
mencapai 9-10 miliar dolar AS.